Acara Kunjungan Desa Wisa ke Kampung Batik Giriloyo Wukirsari Bantul

Ponpes Bina Umat Yogyakarta, SMPIT Bina Umat– Acara kunjungan desa wisa ke Kampung Batik Giriloyo Wukirsari Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (16/01). Acara ini merupakan bagian dari kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), dengan melibatkan santri kelas 8 SMPIT Bina Umat. Dalam kegiatan ini, sebanyak 140 santri belajar dan praktek langsung bagaimana cara membatik.

Pembina Kampung Batik Giriloyo Wukirsari, Nur Ahmadi, menjelaskan bahwa pengembangan kegiatan membatik di desa ini sudah berlangsung sejak abad ke-17. Desa Wisata Wukirsari juga telah mendapatkan Piagam Penghargaan 300 Besar Desa Wisata, Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Shalahuddin Uno. Pengrajin dari kegiatan membatik di tempat ini adalah memberdayakan warga setempat terutama kaum ibu-ibu. Dari tahun ke tahun jumlah wisatawan ke tempat ini terus meningkat, lebih dari 2000 wisatawan setiap tahunnya.

Kepala Sekolah SMPIT Bina Umat Ustadz Nurkhasanuddin, S.Pd.Si, berharap agar acara ini bisa berjalan dengan baik, santri bisa belajar membatik dan mengetahui makna filosofi dari batik itu sendiri. “Salah satu alasan mengapa santri SMPIT Bina Umat melaksanakan kegiatan ini adalah agar santri bisa memahami bahwa batik adalah salah satu warisan budaya Indonesia.” Kita harus memberikan pemahaman kepada mereka agar tetap cinta terhadap warisan budaya Indonesia tanpa meninggalkan nilai-nilai kepesantrenan dan kesantrian, lanjut Kepala Sekolah SMPIT Bina Umat.

Santri kelas 8 SMPIT Bina Umat sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Menurut Almer Raziq 8A, salah satu peserta dari kegiatan ini, “kegiatannya sangat menyenangkan, walau ada tantangan dan kesulitan dalam proses pembuatannya, tangan gemetaran, tintanya cukup panas, dll.” Harapannya santri bisa melestarikan budaya batik Indonesia lanjut santri kelas 8A tersebut.

Dewan Guru sebagai pendamping acara tersebut berharap agar kegiatan ini memberikan dampak positif kepada santri. Lebih cinta produk lokal terutama batik yang sudah diakui sebagai warisan budaya Indonesia.

Pena ABABIL

Scroll to Top